Pages

Sunday, April 24, 2011

:)

when life gets hard, there's so many chance to build you as a taft young-lady.

Sungguh, sejak bekerja dikantor baru ini, kehidupan saya berubah hampir 80%.
Dimanakah perubahannya? Izinkan saya bercerita:

Jam tidur saya yg sebelumnya bisa dibilang hampir cukup (bangun jam 6-7 pagi), skrang MAU GAK MAU harus bangun jam 3.30 (dibaca: setengah 4 disaat org2 masih pd mimpi). Dan (hampir tiap hari) pulang sampai rumah jam 11, alhasil baru tidur rata2 jam 12 malem. Ajigileeeeeeee makjang,it means rata2 setiap malam saya cuma tidur 3-4 jam. Mana cukuuupp untuk ukuran orang kebo kaya saya. Itu mengapa weekend adalah hari-hari surga buat saya.

Seni mengejar bis,desek2an di bis, berdiri di bis adalah sahabat saya akhir-akhir ini. Tapi bagian ini dibalik kesusah-payahan menghadapi kenyataan itu, saya sangat menikmati. Saya suka berkawan dengan angkutan umum. Alasannya adalah, selain bisa menghemat pengeluaran,juga saya banyak menemukan hal-hal baru yang sedikit-sedikit jadi pembelajaran buat saya. Dari mulai kejadian2 lucu,aneh, sampai haru.
Ada satu cerita yang sangat terekam diotak saya. Yaitu ketika itu saya duduk disebelah bapak2 tengah baya yang memakai kacamata hitam. Ternyata si bapak itu adalah seorang tuna netra. Ditengah perjalanan,si bapak nerima telvon (yang menurut perkiraan saya tlvn itu dari anaknya),kira2 begini isinya "iya nak, tunggu bapak pulang ya sebentar lagi. Kamu makan aja duluan nggak papa". Setelah ditutup telvonnya,si bapak itu kemudian ngomong sama saya :
Bapak : Anak saya itu engga mau makan kalau saya belom pulang
Saya : -terkaget karna tiba2 beliau ngajak ngomong- Oh iya pak?
Bapak : iya. Dia suka kawatirin saya. Mungkin karna saya buta suka pulang malam. Padahal saya bisa jaga diri saya
Saya : Tandanya anak bapak adalah anak yang baik
Bapak : Iya,saya bersyukur. Biarpun saya buta, tapi saya gak mau nyusahin orang lain. Saya masih punya kaki dan tangan.
Percakapan singkat saya dan beliau memberikan saya 1 pelajaran yaitu orang yang memiliki kekurangan aja masih bisa survive ditengah2 kejamnya jakarta, masa saya yang alhamdulillah masih diberi kelengkapan fisik masih bisa2nya ngeluh. 
Terimakasih ya pak telah memberikan saya semangat lagi untuk tetap berlari-lari ngejar bis ataupun berdiri berdesakan dgn penumpang lain dan para teman2 pengamen. 

Memang, hidup dijakarta itu keras. Tapi saya yakin, kalo saya menjalaninya dgn ikhlas dan fun,kerasnya jakarta bukan lagi menjadi musuh, melainkan teman. 

Ps : Kata siapa pengamen dan anak2 jalanan itu "serem"??? Engga. Mereka baik-baik dan sopan-sopan. 

Friday, April 1, 2011

BANDUNG SINGKAT.

Betapa saya begitu rindunya akan kota Bandung.

Bagi saya, kota Bandung adalah kota yang penuh segala rupa hal dan perasaan. Kota yang rasanya selalu bisa bikin saya lupa apa artinya "sedih". Bahkan kota yang sampe bisa bikin saya galau segalau-galaunya kalo lagi kangen sama kota ini.

Mungkin bener juga apa kata pepatah "You don't know what you've got till its gone". Dulu, ketika saya masih duduk dibangku kuliah yang memaksa saya harus tinggal dibandung, rasanya saya bener-bener muak, eneg, nyesel dengan kota ini. Rasa hati inginnya segera lulus, keluar dari kota ini dan kembali ke kota asal. Tapi ternyata,kenyataan tidak seperti yang saya bayangkan. Ibarat kata, seandainya Bandung bisa ngomong pasti dia udah ngomong "Gak enak kan lo rasanya pisah sama gue?". Kota Bandung terlalu berarti buat ditinggalkan. Beberapa alasan kenapa saya begitu sayang dengan kota ini :

1. MACET TIDAK SEBERAPA dibanding jakarta. Ya Tuhan, gak kebayang kalo seandainya saya kuliah di jakarta, harus berhadapan dengan macet sampe berjam-jam. Bisa-bisa itu absen kuliah amburadul! Gak bisa tuh kaya saya waktu kuliah,kuliah jam 8 pagi brangkat dari kosan jam 8 kurang 15 menit. Sampe kampus tanpa telat bahkan masih sempet beli minum atau donat dulu di Sam. Macet juga sih bandung,tapi ga sampe separah jakarta.

2. BANYAK TEMPAT MAKAN WITH REASONABLE PRICE. Bandung surga makanan. Saya setuju itu! Mau makan seperti apa, semua ada dibandung. Dan yang pasti harga pun bersahabat. Semahal-mahalnya pun masih bisa dijangkau sama anak kosan yang masih berharap dari belas kasih orang tua. Bukan hanya harga dan rasa,tempat makan pun banyak disuguhi dengan view-view menarik. Ibarat kata, tinggal pilih mau makan apa langsung meluncur sesuka hati.

3. CUACA BERSAHABAT. Oke lah kadang matahari bandung pun sering menunjukan kegalakannya. Tapii, setidaknya masih ada semilir-semilir angin yang bisa "agak" menyejukan emosi. Beda sama jakarta, matahari menyengat,anginpun malas menari-nari,malah polusi lebih berkuasa. Daaann lebih sering udara bandung itu bikin badan nempel sama kasur alias bikin mager (males gerak).

4. DIKELILINGI TEMAN-TEMAN TERKASIH. Ini lah hal yang paling penting yang menguatkan saya supaya bertahan di bandung dari awal masuk kuliah. Entah bagaimana nasib saya seandainya Tuhan engga mempertemukan saya dengan orang-orang yang sangat berarti ini. Bersama mereka, saya mengerti makna hidup, saya mengerti makna "suatu proses", saya mengerti makna suatu perjuangan, saya mengerti makna beribu perasaan, saya mengerti bahwa "sedih itu tidak artinya selama kita masih dikelilingi sahabat-sahabat tersayang".


Laaaaaah,kok jadi panjang lebar cerita tentang bandung?! Padahal kan niat saya ngepost ini buat review liburan singkat saya dibandung beberapa hari yang lalu.

Jadi ceritanya begini, saya punya kesempatan libur 2 minggu sebelum mulai masuk kerja di tempat baru terhitung 1 April. Maka saya beride cemerlang untuk bermalam beberapa hari di Bandung. 4 Hari 3 malam saya habiskan diBandung. Ternyata semenjak saya lulus bulan November lalu, udah banyak tempat-tempat baru yang hadir. Saya pun minta sahabat-sahabat saya (wita, hita, putu) untuk nyobain tempat-tempat baru itu. Ini dia hasil nyubi-nyubinya :

1. Richeese factory (PVJ, Lantai 2 sebelah starbucks)
Sebelumnya, saya sering liat update temen2 di twitter tentang tempat ini. Semua membicarakan menu fave disana, yaitu chicken wings. Yang bikin special dari chicken wings di tempat ini adalah karena chicken wingsnya ada level / tingkat kepedesannya (level 0 sampai level 5). Dengan harga 20ribu saja bisa dapetin 4 potong wings, nasi, dan strawberry/mango tea. Murah bukan?! Menurut teman2 saya, level 2 aja udah cukup bikin keringetan segede biji jagung,level 3 sampe bikin mata berkaca-kaca. Ga kebayang kalo nyobain level 4 atau 5. Jadiiii, untuk rasa aman, saya milih yang level 0 alias yang ga pedes samsek (sama sekali). Amaaan dan enaaaaak. Wingsnya garing dan bumbunya kerasa, ditambah lagi ada cocolan keju khas richeese. Selain chicken wings juga ada nachos, spaghetti, dan berbagai jenis cheese cake. FYI,cheese cake disini enak dan harganya sangat murah yaitu 7000 rupiah! WOW!
(maaf ga ada fotonya, saking gerabakgerubuk pengen cepet-cepet ngerasain sampe baru inget foto setelah piringnya kosong,hihi)

2. Dago heaveul . (Dago pakar, Dari selasar sunaryo masih luruuuuuuuuuuuus terus)
Gara-gara salah satu account twitter yag promosiin tentang tempat ini, saya jadi tertarik untuk mencoba. Jalan menuju kesini memang agak-agak bikin frekuensi pertanyaan "mana sih kok ga nyampe2?!" sering berkumandang. Jadi tempat ini berdiri dilahan yang sangat luasss yang di dalamnya terdiri dari resort, cafe, dan tempat outbond. Bener-bener masih baru, resort dan outbondnya pun belum 100% jadi. Cafe and restonya bagus dengan pemandangan hijau khas kota Bandung. Dan yang bikin menarik adalah ada menu unik dari tempat ini, yaitu GRILLED SWAN MUSHROOM/BBQ. Wow daging angsa???? Penasaran dong ya pengen nyobain bagaimana rasa si hewan lucu ini. Enak, dagingnya gurih dan empuk. Lebih gurih dibanding daging ayam/sapi.

Grilled swan with mushrooms sauce
Grilled swan with bbq sauce

oreo chocolate bla bla bla and blue bla bla bla (lupa :p )


3. COCORICO (Dago Pakar, Sebelah sierra)
Dari luar tempat ini pun terlihat bagus. Pas masuk kedalam,bener aja perkiraan saya dan teman-teman. tempatnya bagus. bagian dalamnya cocok untuk pasangan-pasangan yang lagi ngedate. Sedangkan bagian atasnya lebih terbuka dengan alam. Sore itu udara bandung lagi menunjukan keasliannya. DINGIN! Cocok sekali untuk bersantai sore sambil kangen-kangen sama sahabat-sahabat tersayang. Untuk makanan, menunya cukup variatif. Dan hargapun benar-benar reasonable. Karna kebetulan saat itu masih terlalu dini untuk makan malam dan udah bukan lagi waktu makan siang, jadi saya pesen spicy chicken wings untu dicemil-cemil dan minumnya thai milk tea. Untuk chicken wingsnya enak! Begitu juga thai tea'nya. Gak sampai 100 ribu bisa pesen 2x thai tea+makanan. Sungguh menyenangkan. Coba bayangkan dijakarta,seandainya ada tempat yang sama bagusnya dengan tempat ini,pasti harganya bisa 2x lipatnya. 
spicy chicken wings


Itulah tempat-tempat baru yang saya kunjungi, padahal masih ada beberapa list tempat baru yang lain. Tapi sayang, apa daya waktu gak cukup. Bandung ini memang paling bisa untuk saya bilang "gue harus kesini lagi!". Kapanpun kalo ada waktu luang dan pas, saya harus kebandung! HARUS!